Senin, 28 Desember 2009

Membina Ekonomi Sambil Kampanye Peduli Lingkungan


APA yang dilakukan ketiga pemuda ini terbilang kreatif dan inovatif. Di tengah sempitnya peluang kerja di sektor formil, nyatanya mereka mampu menciptakan lapangan kerja di sektor non formil lewat wirausaha. Nyatanya, masa depan yang cerah mulai terpancar di hadapan mereka.
Romi Calmaria D SSos, Arief Irvan ST dan Arliansyah, tiga pemuda asal Kabupaten Labuhan Batu Utara yang mulai go public dengan produk usaha kreatif mereka, pupuk kompos berlaber POST.
Idenya, berdasarkan potensi daerah tempat tinggal mereka di Dusun I Simpang Merbau Desa Pulo Jantan Kecamatan NA IX-X Labuhan Batu Utara, sebagai hamparan kebun kelapa sawit. Tentunya, banyak limbah kelapa sawit utamanya tandan buah kosong yang mereka lihat bisa dimanfaatkan untuk menjadi pupuk organik atau kompos.
Jadilah, mereka memproduksi pupuk kompos POST yang kini mulai dilempar ke pasaran, bukan sekadar di kawasan Labuhan Batu Utara, namun juga mulai dikenalkan di kios-kios pupuk kawasan Tapanuli Utara dan Kota Medan.
“Sasaran kami selain petani tanaman perkebunan dan hortikultura yang banyak terdapat di sekitar tempat tinggal kami, juga hobiis tanaman hias atau bunga yang banyak terdapat di Kota Medan. Tahap awal kami memang baru memperkenalkan, namun di waktu-waktu mendatang kami harap pupuk kompos produksi kami bisa diterima masyarakat,” kata Arief.

Namun, mereka mengakui, ide tidak datang begitu saja. Seperti dikatakan Romi, awalnya dia sendiri belum terpikir untuk membangun industri pupuk organik. “Awalnya sih karena tidak ada pekerjaan. Semula saya bekerja sebagai office manajer di sebuah perusahaan, namun karena terimbas krisis lalu saya di-PHK hingga menganggur,” ungkapnya.
Periode Februari-Maret 2009, dia pun coba-coba searching di internet, apa yang tengah ‘heboh’ terutama di daerahnya. Akhirnya dia mendapati kenyataan masyarakat mengeluhkan harga pupuk yang mahal.
Bersama rekannya Arief dan Arliansyah, Romi pun mulai coba-coba memproduksi pupuk kompos. Semula mereka mengambil bahan baku sampah, tapi akhirnya kesulitan karena sulit mengkoordinir masyarakat untuk tidak buang sampah sembarangan. Terbersitlah di benak mereka, untuk menggunakan bahan baku tandan kosong kelapa sawit yang banyak jadi limbah pabrik-pabrik di sekitar daerah mereka tinggal.
Bulan Mei 2005, mereka mulai membuat demplot. Lalu tiga bulan try and error hingga akhirnya mendapatkan formulasi yang pas untuk menghasilkan kompos yang bagus serta cepat.
Dengan wadah usaha CV Bina Tani Sejahtera, mulailah mereka merintis industri pupuk kompos tersebut. “Kami membangun usaha ini dengan investasi sekitar Rp 50 juta, masing-masing untuk membeli mesin pencacah Rp 15 juta, sewa tanah, membeli peralatan serta membayar tiga pekerja lapangan,” papar Arief.
Mereka sudah mampu memproduksi pupuk kompos sebanyak 15 ton/bulan dengan omset Rp 30 juta hingga Rp 40 juta/bulan. Pupuk kompos POST produksi CV Bina Tani Sejahtera dijual dengan kemasan plastik 5 kg seharga Rp 5.000 serta karung 25 kg seharga Rp 50.000.
Kini, ungkap Romi, mereka berencana mengembangkan pembuatan pupuk kompos tersebut dengan bahan dasar campuran tandan kosong kelapa sawit dan kotoran lembu, serta sampah-sampah organik.
“Sebab bentuk serbuk yang dihasilkan dari bahan baku tandan sawit tersebut, kadang jadi halangan dalam pemasaran. Sebagian masyarakat menganggapnya itu hanya ampas. Dengan campuran tadi, kami kira hasilnya bakal lebih halus,” ujar Romi.
Mereka berbangga, bukan saja karena telah terbayang hasil dari membina ekonomi, namun juga karena apa yang dilakukan ini menjadi sumbangan bagi pelestarian lingkungan. Dengan memanfaatkan sampah-sampah organik, dan memperkenalkan penggunaan pupuk organik, berarti juga mereka ikut mengkampanyekan peduli lingkungan. Save the earth, go organic, begitu slogan mereka.
Satu lagi yang membuat mereka bangga, yakni pengakuan atas prestasi sebagai wirausahawan yang berhasil membina ekonomi, lewat anugerah UMK Award yang diberikan PT Bank Sumut baru-baru ini, untuk kategori usaha mikro.
“Mudah-mudahan ini menjadi pendorong kami untuk terus membangun usaha dan sukses berwirausaha,” kata Romi yang diamini rekan-rekannya. (eko)