Jumat, 06 November 2009

Tukirin Carady, Furnitur Bambunya Digaransi Tiga Tahun



BANYAK furnitur bambu yang dibuat para perajin. Tapi soal kualitas, Tukirin Carady berani menggaransi produk buatannya unggul dari produksi perajin lainnya.
Jaminan kualitas bukan cuma dari bentuk atau disain, namun kerapian detail pengerjaan terutama keawetannya menjadi yang utama. Untuk yang terakhir ini, Tukirin memberi garansi, jika belum tiga tahun furnitur buatannya sudah rusak apalagi keropos dimakan rayap, dia akan menggantinya dengan yang baru.
“Ya, saya berani menggaransi tiga tahun. Saya rasa, baru saya pembuat furnitur bambu yang berani (memberi garansi). Itu karena saya yakin produk buatan saya ini dikerjakan dengan kualitas tinggi,” ucapnya.
Usaha pembuatan furnitur bambu dengan naungan UD Famili, sudah cukup lama digeluti Tukirin. Semua produk dikerjakan di workshopnya yang berada di Jalan Besar Kongsi Enam Dalam, Tanjung Alam, Kisaran, Asahan, Sumatera Utara.
Produknya mulai dari aneka bentuk kursi dan meja, rak, tempat tidur, lemari dan lainnya. “Pokoknya perabot atau furnitur yang biasanya dibuat dari kayu, kami buat dari bambu,” ujarnya.
Kesan unik dan artistik, memang langsung terpancar dari barang-barang buatan Tukirin ini. Cocok untuk trend masyarakat perkotaan sekarang ini yang suka mengoleksi barang-barang dengan tampilan unik dan artistik serta sedikit terkesan tempo doeloe.
“Kalau furnitur dari kayu, sekarang kan biasa. Tapi coba di ruang tamu kita ada seperangkat kursi terbuat dari bambu, pandangan orang pasti lain,” ucapnya.
Kembali ke soal kualitas tadi, selain disain dan tehnis pengerjaan, Tukirin juga memperhatikan betul soal pengawetan bambu yang akan digunakan.
“Kuncinya pada pengawetan tersebut. Biasanya saya merendam bambu untuk diawetkan paling cepat satu minggu. Kadang-kadang pun bisa lebih tergantung waktu pemesanannya. Ada pembeli yang tidak buru-buru memberi tenggat waktu, misalnya satu bulan, maka rendamannya bisa lebih lama,” paparnya.
Walau lokasi usahanya di Kisaran, Tukirin mendatangkan bambu-bambu tersebut dari Sibiru-biru, Deli Serdang. Selain kualitasnya bagus, di sana stok bambu juga melimpah karena memang dibudidayakan masyarakat.
“Selain furnitur, saya juga menerima pesanan membuat cafe bambu. Juga hiasan-hiasan yang terbuat dari bambu,” imbuhnya.
Pasar produk UD Famili ini bukan hanya di kawasan Asahan, tapi juga memasuki daerah-daerah lain hingga ke Medan. Karena mereka siap mengirim pesanan tersebut hingga ke luar kota.
“Bahkan hingga ke Malaysia. Kebetulan ada teman di sana, jadi memanfaatkan jasa dia yang mencari order dan membawanya ke sana,” ungkapnya lagi.
Soal harga, dia menyebutnya relatif karena produk furnitur bambu ini selain memerlukan kreasi juga ketekunan dalam membuatnya.
“Ya, antara delapan ratus ribu hingga satu juta rupiah untuk satu sofa. Atau satu set kursi dan meja tamu berkisar dua juta rupiah,” katanya.
Untuk sistem pembelian, dia fleksibel, bisa cash atau kredit. Juga untuk disain, dia mempersilahkan calon pembeli untuk mengajukan sendiri disain yang disukainya.
Tukirin juga membuka kesempatan kerjasama pemasaran dengan pihak lain terutama yang ada di Kota Medan dan kota-kota besar lainnya. Untuk menghubunginya bisa langsung ke alamat workshopnya atau ke nomor 085270707667 dan 085270349444.
“Silahkan saja, kalau produk saya semakin dikenal dan usaha semakin maju, kenapa tidak,” tuntasnya. (eko)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar